Guna memberikan pemahaman terkait pengorganisasian sampah, pada pekan lalu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Pasundan melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Kampung Jamaras, Kelurahan Jatihandap, Kecamatan Mandalajati, Bandung.
“Pengorganisasian sampah harus menjadi perhatian besar, bukan hanya bagi para stakeholder, tapi juga perhatian bersama seluruh lini masyarakat,” ujar Ketua Tim PKM FISIP Unpas, Vera Hermawan, M.I.Kom.
Tim PKM Unpas mengoptimalkan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Jamaras dalam mengelola sampah lewat komunikasi persuasif dan penyuluhan kesehatan lingkungan.
Vera mengatakan, kawasan bebas sampah yang dibangun oleh KSM Jamaras berhasil melahirkan kampung kreatif yang berwawasan lingkungan. Selain itu, KSM Jamaras juga mendorong partisipasi warga dalam pengelolaan sampah rumah tangga.
Hadirnya kawasan bebas sampah di Jamaras efektif mengurangi pembuangan sampah ke TPS. Penanganan sampah di Jamaras betul-betul diatasi dari hulu ke hilir. Sebelum diangkut untuk diolah, warga terlebih dulu memilah sampah rumah tangga.
“Berkat soliditas dan tekad yang tulus terhadap lingkungan, KSM Jamaras bersama mitranya mampu menghadapi permasalahan sampah dan memberikan hasil yang optimal,” sambungnya.
KSM Jamaras kini mempunyai alat penampungan sampah dan pengolahan ekoenzim. Karya ini bisa digunakan sebagai media tanam dan pembuatan pupuk organik yang sangat dibutuhkan masyarakat perkotaan untuk kebutuhan sayuran hidroponik.
Menurut Vera, membangun kesadaran masyarakat untuk peduli sampah bukanlah perihal mudah. Pegiat lingkungan hidup yang konsen pada penanganan sampah mesti memiliki mental yang sabar dan konsisten.
“Proses partisipasi ini awalnya mengalami kendala, di antaranya kedisiplinan warga, fasilitas yang kurang memadai, dan minimnya pengetahuan tentang pengorganisasian sampah, khususnya pemilahan sampah organik dan anorganik,” tuturnya.
PKM yang dilaksanakan FISIP Unpas bertujuan untuk memperkaya pemahaman masyarakat terkait pengorganisasian sampah. Ke depannya, KSM Jamaras menginginkan kolaborasi dan aksi nyata mengenai pengelolaan sampah.
“Bila sampah dikelola bersama, maka akan menghasilkan lingkungan yang sehat, bahkan memberikan kebermanfaatan untuk masyarakat,” tandasnya. (Reta)*