BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas) menggandeng Pemerintahan Kota Bandung untuk berkolaborasi dan bekerjasama dalam pengembangan dan inovasi serta penelitian ketahanan pangan dan argowisata di Kota Bandung.
“Ini tentunya sangat baik, karena kami yakin Unpas memiliki akademisi – akademisi yang kompeten dan memahami berbagai permasalahan yang ada di Kota Bandung, salah satunya ketahanan pangan,” ujar Plt Wali Kota Bandung, Yana Mulyana yang ditemui usai penandatatangan MoU dengan Unpas di ruang Direktur Pascasarjana Unpas, Jalan Sumatera 41 Bandung, Rabu (12/1/2022).
Yana menyebutkan saat ini kebutuhan pangan di Kota Bandung 97 persen berasal dari luar Kota Bandung, “Sebetulnya ini cukup mengkhawatirkan dan menjadi salah satu masalah di Kota Bandung, meskipun samapai saat ini Kota Bandung belum pernah mengalami kelangkaan pangan. Namun hal ini tentu harus menjadi pemikiran bersama, ketika nantinya daerah yang merupakan lumbung pangan mulai membatasi hanya untuk daerahnya saja,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar menyebutkan jika Pemkot Bandung memiliki beberapa tempat laboratorium pertanian dan unit teknis pembibitan, peternakan dan lainnya.
“Itu akan menjadi media dan tempat kolaborasi termasuk untuk pengabdian masyarakat khususnya Unpas sehingga, sehingga semangat bertani terutama urban farming di kalangan warga Kota Bandung semakin besar. Karena kita membutuhkan pemikiran dan juga pengembangan pertanian di Kota Bandung,” paparnya.
Sementara itu, Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf, Sp., M.Si., M.Kom.IPU menyebutkan jika Unpas sudah memiliki teknolgi pangan namun hal itu dikatakan belum cukup dalam pengembangan ketahanan pangan ini.
“Karena ketahanan pangan dimensinya luas karena juga meliputi bagaimana membibit, menanam, menjual melalui ekonomi, sosial, produksi sampai konsumsi. Dan semua itu sudah ada disiplin ilmunya di Unpas. Sehingga kita kerjasaman dengan perintah Kota Bandung ini akan meluas,” tuturnya.
Sementara itu Direktur Pascasarajan Unpas, Prof Didi Turmudzi, MSi mengatakan pasundan memiliki obsesi untuk bisa mengembangkan alternatif wisata dan juga argowisata yang memiliki jati diri pasundan.
“Salah satunya wisata berkuda dan memanah yang memang bisa dikembangkan di Kota Bandung kawasan Timur, dan juga camping ground untuk siswa sehingga tidak perlu keluar dari Kota Bandung jika ingin menikmati alam untuk camping. Termasuk untuk ketahanan pangan karena Unpas sangat unggul dalam jurusan pangan dan produk serta penelitiannya sudah diakui berbagai negara,” papar Prof. Didi.
Dalam MoU tersebut juga disakasikan oleh Ketua Yayasan Pendidikan Tinggi Pasundan beserta jajaran, para Wakil Rektor Unpas, Wadir Pascasarjana Unpas, Ketua jurusan di Program Pascasarjana Unpas dan juga beberapa akadamisi Unpas. (tie)