Guna membantu pengembangan ekonomi kreatif sekaligus mengimplementasikan MBKM, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Pasundan menandatangani perjanjian kerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung.

Perjanjian kerja sama ditandatangani langsung oleh Dekan FEB Unpas Dr. H. Atang Hermawan, SE., MSIE.Ak. dan Kepala Disbudpar Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari di Hotel Grandia, Kamis (24/2/2022).

Lingkup kerja sama yang dijalin di antaranya implementasi MBKM di bidang magang, membangun ekosistem ekonomi kreatif, dan pelaksanaan kegiatan lain terkait aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Dr. Atang mengatakan, pihaknya merespons positif dan menantikan program yang bakal dijalankan bersama Disbudpar Kota Bandung.Hal ini sejalan dengan upaya FEB Unpas dalam meningkatkan soft skill mahasiswa yang kini kian menjadi tuntutan di masyarakat.

“Salah satu langkah membangun soft skill mahasiswa, terutama dalam konteks berpikir praktis adalah dengan kerja sama,” tuturnya.

Penandatanganan perjanjian kerja sama FEB Unpas dengan Disbudpar Kota Bandung. (Humas Unpas)

Pada milad ke-46 yang puncaknya digelar 8 Januari 2022 lalu, FEB Unpas meluncurkan Komunitas Wirausaha Mahasiswa yang dibentuk untuk menunjang lahirnya individu yang siap menghadapi perubahan.

“Komunitas Wirausaha Mahasiswa berkesinambungan dengan program Disbudpar Kota Bandung dalam mengembangkan pola pikir dan membantu perekonomian masyarakat,” tegasnya.

Kadisbudpar Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari juga turut menantikan kolaborasi dengan FEB Unpas untuk mengatasi permasalahan di bidang kebudayaan, pariwisata, dan ekonomi kreatif.

“Kami perlu berkolaborasi dengan akademisi untuk memulihkan ekonomi Kota Bandung setelah pandemi Covid-19. Melalui program Kampus Merdeka, kami harap civitas akademika FEB Unpas dan mahasiswa bisa memberikan kontribusi pemikiran,” harapnya.

Kenny menuturkan, Kota Bandung memiliki beragam potensi yang dapat menunjang perekonomian. Terdapat 30 kecamatan yang masing-masing mempunyai ciri khas dan local genius untuk dikembangkan sebagai pusat ekonomi kreatif.

Potensi ini, kata Kenny, masih sangat sporadis, sehingga belum ada keterkaitan antara 17 sub sektor ekonomi kreatif. Padahal, Kota Bandung sudah menjadi role model untuk penataan ekonomi kreatif, namun ekosistemnya belum terbentuk.

“Disbudpar Kota Bandung tengah fokus menyinkronkan 17 sub sektor tersebut untuk membentuk ekosistem ekonomi kreatif. Kerja sama ini dirasa sangat tepat karena ekonomi kreatif berhubungan erat dengan FEB Unpas,” katanya. (Reta)*