Rektor Universitas Pasundan Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf, SP, M.Si, M.Kom, melepas 250 mahasiswa Unpas yang mengikuti kuliah kerja nyata (KKN) Tematik Unpas Tahun 2018, dengan tema “ Pembelajaran Kolaboratif Masyarakat dan Unpas melalui KKN Tematik Menuju Citarum Harum”, berlangsung pada Hari Sabtu, 17 November 2018, yang berlokasi di Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung.
Turut hadir pada pelepasan tersebut wakil Rektor I. Dr. H. jaja Suteja, M.Si Wakil Rektor II Dr. Yudi Garnida, MP , Ketua LPM Unpas, Dr. H. Asep Sutrisno, MP, Ketua Panitia Dr. Deni Harmaen, Para Dosen Pembimbing serta para panitia KKN.
Kegiatan KKN Tematik 2018 ini menggunakan pendekatan budaya, yaitu perilaku pengelohlan pembuangan sampah yang baik melalui pengelolaan sampah ini dapat bernilai ekonomi , output dari 3R (Reuse, Recycle,Reduce)adalah kompos dan pupuk cair, ini dapat menghasilkan budidaya pertanian, budidaya tanaman organik 3R tersebut. Demikian kata Asep Sutrisno dalam sambutannya.
Sementara itu Rektor menjelaskan , bahwa program KKN Tematik yang dilaksanakan mulai 17 Nopember-15 Desember 2018 ini merupakan KKN jangka mingguan ( Short term) , rencana ke depan akan dilaksanakan KKN dalam jangka waktu yang lebih lama lagi yakni Januari hingga Desember 2019, program citarum ini sebetulnya mencakup sepanjang hulu hingga hilir citarum sektor (1) hingga sektor (22) setiap sektor dipimpin oleh satu orang Letkol. Mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini akan dinilai oleh Kemenristek Dikti , misalnya dilihat dari dampak positif atau kontribusi terhadap masyarakat sasaran 100 orang mahasiswa yang hasilnya baik akan mendapat kesempatan magang di BUMN .
Selanjutnya Rektor menambahkan KKN Unpas masuk di sektor (8) yaitu meliputi jatiluhur, cirata dan saguling, Prof. Eddy Jusuf sebagai Ketua APTISI ( Assosiasi Perguruan Tinggi Swasta) Jabar Banten , telah membagi sektor tersebut kepada beberapa PT baik PTS maupun PTN , yaitu Jatiluhur ditangani oleh Unisba yang membawahi 2 PT, Cirata ditangani oleh Universitas Suryakencana membawahi 2 PT, Unpas dan UPI di tengah- tengah yakni Saguling. Sebenarnya Unpas sudah punya pohon alpuket di desa cibeureum kertasari sebanyak 32 rb pohon , yang ditanam sejak 2013 .
Selanjutnya penanaman pohon kopi sebanyak 125 juta pohon mulai dari Kertasari hingga Karawang , hal ini perlu dilakukan karena penyebab permasalahan dibagian hulu dari 37 hektar lahan milik perhutani diberikan kepada masyarakat untuk diolah sebagai lahan pertanian untuk ditanami sayuran , akan tetapi muncul persolan ketika musim hujan terjadi longsor, tanah terbawa air hujan kebagian hilir, makadari itu penanganannya diperlakukan tanaman keras diwilayah hulu seperti pohon alpuket dan pohon kopi yang akan dilaksanakan selanjutnya.
Penanaman pohon ini melibatkan pihak TNI disepanjang bantaran sungai Citarum, selain tanam menanam selanjutnya adalah : 1. Perlunya pemberdayaan masyarakat , salah satunya tentang budaya tidak membuang sampah sembarangan., 2. Membuka lapangan pekerjaan baru masyarakat banyak yang kehiangan mata pencaharian , terutama para pencari ikan ( keramba) karena sebagai penyebab korosi adanya sedimentasi dan pedangkalan sehingga keramba ini ditutup ., 3. Membangun ekonomi kreatif ,