USAHA ALAT MUSIK ( WADITRA) DISANGGAR PURBALARAS
NEGLASARI DAN PONDOK BAMBU WULUNG PADASUKA BANDUNG

Rosikin


Tumbuh berkembangnya usaha dalam bidang karya seni, khususnya dalam usaha produksi alat musik (waditra) tradisionil maupun modern tidak lepas dari lingkungan usaha yang melatar belakingi dari sanggar tersebut. Sementara yang diutarakan team kami pada program Ib-M ini adalah yang erat kaitannya dengan hasil analisis di lapangan. Adapun pelaksanaan pada program pengabdian kepada masyarakat Ib-M kelompok usaha sanggar waditra alat musik tradionil dan kreasi ini karya bapak Dedi Rahmat (Sanggar Purbalaras) Sekejati dan mitra kedua produksi alat musik bambu karya bapak Endang Jati Handap, ini merupakan tujuan utama program tim kami untuk membantu dan mengambangkan usahanya, mengingat pembuatan waditra musik tradisi dan kreasi ini, masih mampu memposisikan usaha sanggarnya sebagai salahsatu komoditas yang praktis dan ekonomis sebagai produk karya seni tambahan yang mengandung nilai seni yang estetik, sehingga masih dipertahankan keberadaanya oleh kedua mitra dan keluarganya beserta penduduk sekitar sampai sekarang. Oleh karena itu tim kami mencoba dalam kegiatan ini mengambil judul “Ipteks Bagi Masyrakat Usaha Alat Musik (Waditra) Disanggar Purbalaras Dan Pondok Bambu Wulung ” Dengan menggunakan metode penerapan teknologi tepat guna dalam kegiatan ini alhamdulillah dapat tercapai sesuai tujuan, sehingga produk tersebut menjadi produk alat musik tersebut menjadi unggulan, yang mampu bersaing secara global di pasaran Tetapi penyebarannya masih terbatas dalam ruang lingkup Jawa Barat dan beberapa Negara seperti Malaysia dan Thailand. Hasil dari kegiatan ini, kami dapat menggambarkan tentang faktor-faktor dominan yang mempengaruhi terhadap perkembangan usaha waditra alat musik tardisi dan kraeasi yang menyangkut meningkatkan kualitas dan kuantitas serta membantu dalam pelestarian pembuatan alat musik tradisi kreasi khas Purbalaras dan Pondok Bambu Wulung, melalui pemeriksaan yang berstandar produksi yang baik dan masalah pada pembukuan dalam proses produksi. Pengaplikasian langsung di lapangan diawali dengan pengondisisan mitra untuk mengadakan penyuluhan dengan materi mencakup unsur-unsur atau faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap perkembangan Usaha sanggar waditra, hasil dari penyuluhan secara teoritis, kami langsung mengadakan praktik di lapangan secara terus menerus dengan menggunakan metode penerapan teknologi tepat guna tersebut. Pendampingan di lapangan dilakukan secara terjadwal sesuai kesiapan dan kesepakatan tim kami dengan pihak UKM. Hasil pendampingan dapat dijadikan pegangan oleh pihak UKM berupa buku panduan.